Overthinking Berbahaya, Harus Segera Ditangani
Overthinking kerap kali diartikan memikirkan sesuatu secara berlebihan dan terus menerus. Hal tersebut, tentu akan berdampak buruk bagi kesehatan mental. Lebih parahnya lagi, akan berpengaruh pada kesehatan fisik orang tersebut, lho. Seseorang yang suka memikirkan sesuatu berlebihan biasanya akan dihantui perasaan benar atau salah atas apa yang sudah dilakukan. Nah, hal tersebut gak baik banget buat Balamuda, lho, karena bisa membatasi diri untuk bertindak.
Memang apa saja sih bahaya dari overthinking?
Dilansir dari laman kompas.com, dikutip dari Psychology Today, kebiasaan memikirkan kekurangan, kesalahan, dan masalah akan berbahaya pada kesehatan mental. Selain itu, orang tersebut mudah mengalami tekanan emosi yang serius. Pengidap overthinking biasanya mudah terjebak pada perilaku merugikan, seperti kurangnya jam tidur atau makan yang berlebihan. Jika pernah mengalami overthinking yang berlangsung jangka lama, maka hati-hati akan berefek buruk bagi kesehatan fisik, nih.
Pada laman The Health Size dijelaskan, ada beberapa resiko yang akan dialami bagi penderita overthinking dalam jangka waktu lama sebagai berikut:
1. Merusak komponen otak
Overthinking akan memicu stress dan keluarnya hormon kortisol pada tubuh yang berpotensi merusak sel otak pada hipokampus.
2. Mengganggu sistem pencernaan
Efek stres tersebut akan menimbulkan beberapa masalah pencernaan seperti, gangguan radang pada lambung, sindrom iritasi perut, sekresi lambung, hingga perubahan mikribiota pada perut.
3. Berpotensi merusak organ jantung
Penyakit akibat overthinking yang berkepanjangan dapat menimbukan sakit dada, takikardia, hingga sakit kepaala ringan.
4. Memengaruhi metabolisme tubuh
Hormon stres yang ada pada saat overthinking akan bekerja untuk melemahkan imun tubuh.
5. Merusak kesehatan kulit
Penyakit kulit yang timbul, seperti psoriasis, dermatitis atopic, pruritus, alopesia, areata, dan dermatitis seboroik. Nah, Balamuda gak mau kan karena overthinking jadi mengalami masalah serius gini.
Jadi, overthinking itu penyebabnya apa saja, ya?
Menurut Dosen Fakultas Psikologi (FPsi) UIN Jakarta, Mulia Sari Dewi, M.Si, ada dua hal yang memengaruhi penyebab Balamuda mengalami overthinking, yaitu diantaranya, khawatir terhadap masa depan yang padahal belum terjadi dan khawatir terhadap tanggapan orang lain.
Nah, berikut cara agar mengatasi overthinking!
Ketua Pusat Layanan Psikologi tersebut menyarankan, pertama, kendalikan pikiran yang ada pada diri Balamuda dan taklukan pikiran buruk yang membuat beban. Kedua, dirinya menganjurkan agar Balamuda mengubah hal negatif yang ada di pikiran, menjadi pikiran yang positif, produktif, dan solutif. Ketiga, Balamuda harus tetap fokus terhadap keadaan sekarang yaitu dengan mengaktifkan indra yang ada pada tubuh. Hal tersebut akan membuat Balamuda tidak memikirkan masa lalu atau masa depan.
“Kuncinya adalah sering melatih otak dan pikiran kita. Ubahlah presepsi yang buruk terhadap sesuatu, dengan hal-hal yang positif juga produktif,” tutupnya.
Artikel ini telah tayang di http://rdk.fidkom.uinjkt.ac.id
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul " Sering Overthinking? Awas Bisa Jadi Anda Mengidap Gangguan Kecemasan", Klik untuk baca: https://sains.kompas.com/read/2020/01/01/070000968/-sering-overthinking-awas-bisa-jadi-anda-mengidap-gangguan-kecemasan?page=all.
Penulis : Ariska Puspita Anggraini
Editor : Mahardini Nur Afifah
Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
What's Your Reaction?